Berolahraga bagi pengidap tuberkulosis, amankah?
Ni Putu Menganti Harum Putrinata
3/17/20252 min read
Berolahraga bagi pengidap tuberkulosis, amankah?
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang terutama menyerang paru-paru dan dapat mempengaruhi kapasitas pernapasan penderitanya. Penyebab tuberkulosis adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat dihantarkan ke udara melalui batuk dan bersin, dan menularkan orang lain. Kondisi ini sangat mungkin untuk terjadinya penurunan kualitas hidup apabila tidak ditatalaksana dengan paripurna. Umumnya, seseorang yang mengidap TB direkomendasikan dokter untuk mengkonsumsi beberapa tipe antibiotik selama berbulan-bulan. Tujuannya untuk mengatasi infeksi dan mencegah berkembangnya resistensi antibiotik. Namun, selain minum obat, pendekatan non-farmakologis yang dianjurkan adalah dengan aktif berolahraga. Meski begitu, kegiatan olahraga memang jadi tantangan tersendiri bagi pengidap TB. Jika tidak melakukan olahraga yang tepat, mereka akan lebih mudah merasa lelah dan sesak.
Jadi, apakah aman bagi pengidap TB untuk berolahraga? Jawabannya adalah ya, dengan catatan bahwa jenis dan intensitas olahraga harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Manfaat Olahraga bagi Pengidap TB
Olahraga yang tepat dapat memberikan berbagai manfaat bagi pengidap TB, antara lain:
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Olahraga ringan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga lebih efektif dalam melawan infeksi, termasuk TB.
Memperbaiki fungsi pernapasan: Latihan pernapasan dan olahraga yang melibatkan aktivitas aerobik ringan dapat meningkatkan kapasitas paru-paru, memperbaiki aliran oksigen, dan mengurangi sesak napas.
Meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan: Pengidap TB sering mengalami kelelahan akibat infeksi. Olahraga dapat membantu meningkatkan energi, memperbaiki sirkulasi darah, dan mengurangi rasa lemas.
Jenis Olahraga yang Disarankan
Pengidap TB disarankan untuk memilih jenis olahraga ringan yang tidak membebani sistem pernapasan, seperti:
Jalan kaki ringan: Olahraga ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang dalam masa pemulihan dari penyakit paru-paru. Jalan kaki dapat membantu menguatkan jaringan di sekitar paru-paru, sehingga dapat berfungsi lebih baik.
Bersepeda dengan intensitas rendah: Bersepeda dengan intensitas ringan dapat membantu meningkatkan kebugaran tanpa memberikan tekanan berlebih pada paru-paru.
Yoga dan latihan pernapasan: Latihan pernapasan dalam yoga dapat meningkatkan kapasitas paru-paru, membantu melegakan pernapasan, serta dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
Senam ringan: Senam ringan merupakan pilihan baik untuk pengidap TB karena gerakan dalam senam ringan dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan membantu mencegah kekakuan otot dan sendi.
Pertimbangan Sebelum Berolahraga
Sebelum memulai program olahraga, pengidap TB harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
Konsultasi dengan dokter: Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai aktivitas fisik guna memastikan jenis olahraga yang dipilih sesuai dengan kondisi kesehatan saat ini.
Memperhatikan gejala: Jika mengalami gejala seperti sesak napas atau batuk darah, sebaiknya tunda aktivitas fisik dan segera konsultasikan dengan dokter.
Memulai secara bertahap: Mulailah dengan intensitas rendah dan tingkatkan secara perlahan sesuai dengan toleransi tubuh.
Berolahraga dapat menjadi bagian penting dalam proses pemulihan bagi pengidap TB, asalkan dilakukan dengan sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Memilih jenis olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga dapat membantu meningkatkan fungsi pernapasan dan kebugaran secara keseluruhan. Namun, sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Referensi:



